Sama seperti manusia dan hewan mamalia lain, kucing juga butuh buang air kecil atau kencing setiap harinya. Buang air kecil adalah kegiatan yang dilakukan oleh tubuh untuk mengeluarkan zat-zat beracun atau zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh organ tubuh.
Organ tubuh yang menjadi saluran pembuangan ini disebut saluran kemih. Organ-organ pada saluran kemih berfungsi menyalurkan zat yang tidak berguna hasil penyaringan ginjal, biasa yang disebut urine atau kencing, supaya dapat dikeluarkan dari tubuh dengan baik.
Namun terkadang, organ-organ dalam saluran kemih bisa mengalami masalah, sehingga proses pembuangan zat-zat tersebut bisa terhambat atau mengalami gangguan. Bahkan terkadang, masalah ini bisa menyebabkan kucing kencing berdarah.
Pada artikel kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap penyebab-penyebab kucing kencing berdarah, ciri-ciri yang umum ditunjukkan, dan tentunya bagaimana cara mengobati dan menanganinya bila kucing sedang kencing berdarah.
Kencing Berdarah (Hematuria) Pada Kucing
Kucing kencing atau pipis berdarah, atau biasa juga disebut hematuria (istilah ilmiah), adalah suatu kondisi saat terdapat campuran darah di dalam urine yang dikeluarkan oleh kucing. Kondisi ini sebenarnya bukanlah penyakit, melainkan, hematuria adalah pertanda atau gejala bahwa ada gangguan atau masalah pada pada saluran pembuangan atau saluran kemih dari kucing tersebut.
Darah yang tercampur pada urine kucing ini tidak selalu bisa terlihat. Terkadang hanya sejumlah kecil yang ikut keluar sehingga kondisi ini hanya bisa dideteksi dengan menggunakan mikroskop atau melalui uji lab. Karena itu, terkadang pemilik kucing memang tidak bisa mendeteksi adanya darah pada urine kucing.
Apabila darah yang bercampur jumlahnya cukup banyak, maka biasanya warna urine akan berubah menjadi merah muda atau bahkan berwarna merah. Bila darah yang tercampur cukup banyak, seharusnya pemilik kucing bisa menyadari bahwa ada gangguan pada urine kucing tersebut.
Ciri-Ciri Kucing Kencing Berdarah
Saat kucing kencing berdarah, pemilik sering segera menyadari adanya hal yang tidak biasa pada kucing kesayangan. Berikut adalah ciri-ciri atau tanda-tanda kucing yang menderita kucing berdarah.
- Kucing sering buang air kecil di luar litter box (bak pasir)
- Urine yang keluar saat kucing buang air kecil lebih sedikit dari biasanya
- Peningkatan atau penurunan frekuensi buang air kecil
- Kucing akan lebih sering pergi ke bak pasir
- Mengeong saat buang air kecil
- Kucing terlihat susah kencing atau bahkan tidak bisa kencing
- Perubahan warna atau bau pada urine
- Kucing tampak gelisah
- Kucing akan menjilat area genital secara berlebihan
Walaupun kucing mengalami gejala-gejala diatas, bukan berati kucing pasti sedang mengalami hematuria, karena itu sebaiknya kucing segera diperiksakan ke dokter hewan bila kucing mengalami gejala-gejala diatas. Dokter hewan dapat melakukan diagnosa menyeluruh sehingga penanganan terbaik dapat diberikan kepada kucing kesayangan.
Penyebab Kucing Kencing Berdarah
Seperti yang telah kami sampaikan di atas, darah dalam urine bukanlah penyakit, namun adalah gejala dari sebuah gangguan pada saluran kemih. Oleh sebab itu, gejala ini bisa terjadi karena beragam kondisi atau penyakit. Membawa kucing untuk diperiksa dokter hewan adalah jalan terbaik untuk mencari alasan utama kenapa kucing kencing berdarah.
Beberapa penyebab kucing kencing berdarah antara lain adalah sindrom pandora, obstruksi uretra, dan juga beberapa penyebab lainnya seperti diabetes, hipertiroidisme, tumor, kelainan sejak lahir, atau cedera pada saluran kemih.
Sindrom Pandora
Penyakit pada saluran kemih adalah salah satu gangguan yang paling sering dialami oleh kucing. Biasanya, ada inflamasi dan rasa sakit pada saluran kencing ini. Penyakit ini sering dikenal dengan beberapa nama, contohnya FLUTD (Feline Lower Urinary Tract Disease) atau FIC (Feline Idiopathic Cystititis); arti kata ‘idiopathic’ adalah penyebabnya tidak diketahui. Penyakit ini mulai sering disebut sebagai Sindrom Pandora.
Sesuai dengan namanya, Sindrom Pandora biasanya penyebabnya tidak diketahui dan tidak memiliki penyebab tunggal. Melainkan, Sindrom Pandora bisa terjadi karena kumpulan beberapa faktor. Salah satu faktor yang paling sering menyebabkan Sindrom Pandora adalah stres atau trauma. Beberapa penyebab lain di antaranya termasuk kelainan kandung kemih, hormon, obesitas, adaptasi lingkungan baru, trauma pada masa lalu, infeksi, batu saluran kemih, dan / atau adanya mineral yang terbentuk di saluran kemih kucing yang menghalangi aliran normal dari urine.
Kucing dengan sindrom Pandora paling sering menunjukkan tanda-tanda peradangan kandung kemih, kesulitan dan nyeri saat buang air kecil, peningkatan frekuensi buang air kecil, buang air kecil di luar kotak dan juga kencing berdarah. Seringkali kucing yang mengidap Sindrom Pandora akan mengalami masalah kencing kronis yang lama kelamaan akan memburuk.
Obstruksi Uretra
Salah satu penyebab hematuria (kondisi dimana ada darah pada urine) yang dianggap darurat adalah apabila terjadi obstruksi (penyumbatan) pada uretra. Walaupun kondisi ini lebih sering terjadi ada kucing jantan, kucing betina juga bisa mengalami kondisi ini. Kucing jantan lebih rentan terhadap penyakit ini karena uretra kucing jantan lebih sempit dan lebih panjang dibanding kucing betina, sehingga lebih rawan terhadap penyumbatan.
Sayangnya, tanda-tanda obstruksi uretra mungkin tidak dapat dikenali oleh banyak pemilik kucing sampai kondisi kucing tersebut sudah terlanjur parah. Walaupun begitu, ada beberapa ciri-ciri yang bisa dijadikan pertanda bahwa kucing mengalami kondisi tersebut, seperti kucing yang selalu mengeong saat buang air. Selain itu, kucing juga akan lebih sering pergi ke bak pasir, tapi tidak berhasil kencing.
Obstruksi uretra terjadi ketika adanya penyumbatan di saluran uretra. Saluran uretra adalah saluran yang membawa urine dari kandung kemih ke luar tubuh. Obstruksi dapat disebabkan oleh beberapa penyebab. Beberapa diantaranya: penyumbatan uretra, kencing batu, atau tumor. Gejala ini juga bisa disertai kejang uretra atau pembengkakan akibat pada saluran kemih bagian bawah.
Ketika penyumbatan ini terjadi, kucing akan kesulitan mengeluarkan urine atau bahkan tidak bisa sama sekali buang air kecil. Karena itu, kondisi ini adalah kondisi yang sangat berbahaya bahkan sampai mengancam jiwa. Jika kucing milikmu kesulitan buang air kecil atau sampai tidak bisa buang air kecil, si kucing harus segera dibawa dan diperiksakan ke dokter hewan. Jika tidak diobati, obstruksi uretra dapat menyebabkan gagal ginjal atau parahnya bisa menyebabkan kematian.
Penyebab Lain
Penyakit seperti diabetes dan hipertiroid juga dapat menyebabkan penyakit gangguan saluran kemih yang menyebabkan hematuria. Selain itu, ada juga penyebab lain yang lebih tidak umum misalnya seperti sembelit, tumor saluran kemih, cacat bawaan, atau misalnya adanya luka pada saluran kemih.
Hipertiroidisme adalah penyakit umum pada kucing, yang merupakan adanya kelainan pada kelenjar tiroid dan peningkatan produksi hormon tersebut. Hipertiroid biasanya menyerang kucing yang sudah berumur lebih tua.
Sementara diabetes pada kucing berarti timbulnya kondisi ketidakmampuan dari tubuh kucing untuk memproduksi cukup insulin untuk menyeimbangkan kadar gula darah. Diabetes juga bisa menjadi penyebab hematuria, yaitu kencing berdarah pada kucing.
Diagnosa
Jika kamu melihat ada darah dalam urine kucing kamu, sangat disarankan untuk segera hubungi dan konsultasi pada dokter hewan. Nantinya dokter hewan tersebut akan melakukan pemeriksaan dan diagnostik untuk memastikan penyebab hematuria.
Untuk membantu dokter hewan, kamu juga harus memberikan riwayat kesehatan kucing kamu secara menyeluruh, termasuk riwayat gejala hematuria, dan juga kemungkinan kejadian yang mungkin memicu kondisi ini.
Dokter hewan biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh pada kucing seperti melakukan urinalisis dan pemeriksaan darah secara lengkap. Pada kucing jantan, pemeriksaan sampel ejakulasi juga akan membantu mengidentifikasi penyakit prostat.
Biasanya diagnosis ini dilakukan dengan sebuah test yang dirancang supaya bisa mendeteksi kadar sel darah merah atau adanya protein. Untuk memastikan akurasi tes ini, kamu perlu memberitahu dokter hewan mengenai diet kucing. Misalnya makanan apa yang dikonsumsi serta asupan vitamin yang diberikan. Informasi ini penting karena ada beberapa tipe makanan maupun vitamin yang bisa menyebabkan hasil test ‘false negative’.
Selain itu, ultrasonografi, radiografi, dan radiografi dengan cairan kontras mungkin juga mungkin dilakukan agar hasil diagnosis lebih pasti. Jika ditemukan gumpalan (lesion mass), kemungkinan biopsi harus dilakukan.
Cara Menangani Kucing Kencing Berdarah
Penanganan terbaik untuk menangani kucing kencing berdarah (hematuria) tentunya adalah dengan segera membawa kucing ke dokter hewan untuk dilakukan diagnosa secara menyeluruh supaya bisa ditangani dengan tepat.
Selain itu, bagaimana cara kamu menangani kucing yang sedang mengalami kondisi tersebut di rumah juga sangat penting, karena kucing akan lebih banyak dirawat di rumah dibanding di rumah sakit khusus hewan. Karena itu pemilik harus mengerti cara merawat kucing yang sedang menderita hematuria.
Sebaiknya, kucing yang sedang dalam perawatan untuk hematuria harus ditempatkan di dalam ruangan sehingga mereka dapat diawasi secara ketat. Kucing juga didorong untuk makan dan minum secara teratur. Pastikan juga kucing mengkonsumsi obat yang diresepkan. Untuk dosis dan cara pemberian obatnya, ikuti panduan dokter hewan secara teliti.
Modifikasi pada pola makan dan lingkungan rumah juga adalah bagian penting dari penanganan beberapa kucing dengan hematuria. Beberapa hal yang patut diperhatikan adalah ketersediaan air bersih setiap saat, pemberian makanan teratur, serta menciptakan lingkungan yang bebas stres adalah rekomendasi yang sering diberikan dokter hewan.
Cara Mencegah Kucing Kencing Berdarah
Walaupun kondisi hematuria, kucing kencing berdarah, tidak bisa dicegah secara sepenuhnya, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi resiko kucing terkena hematuria. Contohnya, dengan menjaga berat badan kucing di berat ideal akan mengurangi resiko kucing kencing berdarah. Kucing yang terlalu berat atau obesitas memiliki resiko lebih tinggi terkena gejala penyakit ini. Selain itu, kucing yang stres juga lebih sering terkena hematuria.
Mengingat fatalnya gejala ini, penting untuk pemilik kucing melakukan upaya-upaya pencegahan hematuria. Beberapa cara untuk mencegah kucing kencing berdarah yang bisa dilakukan adalah:
- Pantau perilaku kucing. Pantau perilaku kucing kamu. Pastikan pola buang air kecil dan buang air besar terpantau. Bila ada masalah pada buang air, jangan lupa sampaikan kepada dokter hewan.
- Pastikan mereka selalu aktif. Obesitas merupakan salah satu kondisi yang meningkatkan resiko hematuria, karena itu pastikan kucing selalu aktif dengan rutin bermain sehingga fisik mereka aktif.
- Tingkatkan asupan air. Salah satu cara pencegahan yang efektif juga dengan meningkatkan asupan air pada kucing. Meningkatkan asupan air dapat membantu mencegah masalah saluran kemih pada kucing. Ada berbagai cara untuk membuat kucing lebih semangat minum air, seperti dengan memberikan minum dengan air mengalir. Selain itu, bisa juga berikan kucing makanan basah sehingga asupan air bisa didapat dari makanan.
- Pastikan lingkungan hidup kucing ideal. Pastikan tempat hidup kucing bersih, bebas dari keributan, dan ada tempat bersembunyi. Kucing pada dasarnya adalah hewan yang bersih, karena itu penting untuk selalu tersedia bak pasir bersih untuk kucing buang air. Tempat yang ideal untuk kucing juga harus lengkap dengan tempat untuk kucing bersembunyi.
- Mengurangi stres pada kucing. Kucing yang stres juga lebih rawan terkena hematuria, karena itu sangat penting untuk pemilik kucing menjaga kucingnya bebas dari stres. Salah satu yang paling penting untuk mencegah kucing stres adalah adanya tempat persembunyian bagi kucing. Selain itu, pastikan lingkungan kucing hidup tenang, sehingga kucing tidak perlu selalu merasa berjaga-jaga.
- Penempatan bak pasir yang benar. Pemilik kucing harus paham betul bahwa kucing adalah hewan yang bersih dan tidak suka bila baunya tercium. Karena itu, bak pasir harus diletakkan ditempat yang benar dan bak pasirnya juga harus bersih. Bak pasir harus dibersihkan setiap harinya dan dijauhkan dari tempat kucing istirahat dan makan.
Walaupun tidak bisa menjamin secara penuh kucing tidak akan pernah terkena hematuria, upaya-upaya diatas bisa membantu menurunkan resiko kucing mengalami gejala kencing berdarah. Pastikan kamu selalu memantau pola hidup kucing, sehingga bila ada yang janggal, bisa cepat kamu tangani dengan membawa kucing ke dokter hewan untuk diperiksa.
Cara Mengobati Kucing Kencing Berdarah
Tidak ada satu cara perawatan yang paling benar untuk gejala kucing kencing berdarah. Hal ini disebabkan karena sumber masalahnya bukan hanya satu, karena itu perlu diagnosis yang menyeluruh oleh dokter hewan.
Pengobatan dan perawatan untuk gejala ini juga akan disesuaikan dengan penyebab kucing kencing berdarah, serta riwayat kesehatan kucing. Secara garis besar, ada tiga tindakan yang biasanya dilakukan untuk mengobati kucing kencing berdarah:
- Pemberian obat: Dokter hewan mungkin akan meresepkan obat untuk menangani kucing kencing berdarah, misalnya, antibiotik jika saluran kemih kucing terkena bakteri. Obat yang diberikan tentunya akan tergantung dari penyebab gejala ini.
- Pembedahan: Prosedur pembedahan, seperti operasi untuk menghilangkan batu ginjal atau yang menyumbat kandung kemih juga mungkin diperlukan dalam beberapa kasus. Contoh penyebab lain yang membutuhkan pembedahan misalnya adalah jika hematuria terjadi karena tumor.
- Perubahan pola makan: Salah satu cara pengobatan hematuria juga adalah dengan perubahan pola makan. Contohnya, meningkatkan konsumsi air adalah bagian penting untuk mengatasi banyak penyebab hematuria, jadi biasanya akan disarankan untuk memberi kucing makanan basah.
Selain tiga cara diatas, ada beberapa perawatan yang perlu dilakukan, tergantung dengan saran dokter hewan. Misalnya saja, kucing yang sedang dehidrasi kemungkinan bisa diberikan cairan intravena. Selain itu, ada juga tipe pengobatan radiasi jika penyebab hematuria adalah kanker.
Karena kondisi kucing kencing berdarah ini sulit untuk dideteksi, pemilik harus selalu aktif dalam memonitor dan memantaui pola hidup kucing dan kondisi kesehatan kucing, agar bisa segera mendeteksi apabila terjadi perubahan pola hidup serta kondisi kesehatan yang berubah drastis. Solusi terbaik jika kamu mengamati adanya darah pada urine kucing adalah dengan segera membawa kucing kepada dokter hewan untuk diperiksa dan ditangani.
Semoga setelah membaca artikiel ini kamu dapat lebih memahami segala hal di balik kondisi kucing kencing berdarah atau hematuria, sehingga tidak bingung atau panik pada saat itu terjadi, dan bisa segera menanganinya dengan baik.