Gejala sariawan tidak hanya dialami oleh manusia, tetapi binatang juga dapat merasakan gangguan mulut ini. Tidak terkecuali binatang peliharaan rumah seperti si lucu kucing.

Permasalahannya tidak seperti manusia yang bisa mengungkapkan rasa sakit yang didera, gangguan kesehatan semisal sariawan yang dialami oleh kucing membutuhkan perhatian yang lebih serius dari si pemilik.

Mungkin saja kucing tidak menunjukkan gejala yang secara langsung merujuk pada sariawan di dalam mulut, melainkan melalui gerak tubuh lainnya.

Dan ketika sudah terbukti kucing didiagnosa mengalami sariawan, penanganannya pun tidak sesederhana memberi air garam untuk berkumur layaknya manusia. Dibutuhkan metode berbeda yang memang khusus sebagai penananganan terhadap kucing.

Sariawan Pada Kucing

Hampir tidak ada manusia yang menyukai gangguan mulut berupa sariawan, apalagi binatang seperti kucing. Peradangan di dalam mulut ini tidak sekadar memberi rasa kurang nyaman, tetapi juga mengganggu saat makan dan bahkan dapat memicu penyakit yang lebih serius lainnya.

Hanya saja bukan persoalan mudah bagi pemilik kucing untuk mendeteksi adanya sariawan pada hewan peliharaan. Pemeriksaan pada area mulut dan gigi malah seringkali terabaikan oleh pemilik kucing.

Meski begitu tetap ada serangkaian gejala yang perlu dipahami untuk mendiagnosa secara mandiri bahwa kucing sedang mengalami sariawan. Dengan begitu gangguan mulut ini dapat segera diberi perawatan sedini mungkin sebelum semakin mengganggu peliharaan atau menjadi lebih parah.

Secara umum sariawan diartikan sebagai sebagai luka yang timbul di dalam mulut meliputi area bagian dalam pipi, lidah, gusi, dan bisa juga mencapai tenggorokan bagian bawah. Luka peradangan seperti ini yang menyebabkan kucing sulit menelan serta mengeluarkan suara masih termasuk sariawan sederhana dan lazim terjadi.

Ketika sudah mencapai tahap ekstrim, jika sariawan tidak mendapat penanganan yang tepat, akan timbul gangguan kesehatan lain. Sebut saja penurunan kekebalan tubuh karena kesulitan menelan makanan. Pada tahap lebih parah meningkat menjadi infeksi mulut akibat berkembangnya bakteri pada luka sariawan tanpa penanganan.

Penyebab Sariawan Pada Kucing

Sebenarnya hampir tidak ada pernyataan jelas tentang penyebab pasti sariawan pada kucing. Meski begitu merujuk pada serangkaian gejala yang berpengaruh langsung pada kondisi mulit kucing, dibuatlah beberapa diagnosis yang diperkirakan menjadi pemicu timbulnya sariawan. Berikut ini adalah beberapa penyebab sariawan pada kucing.

Mulut Tidak Bersih

Ada banyak faktor yang dapat memicu sariawan pada kucing, tetapi yang paling utama adalah persoalan kebersihan mulut. Mulut yang tidak bersih adalah sumber gangguan kesehatan, karena sisa makanan menumpuk menjadi plak.

Lalu plak tersebut menyebabkan perkembangan bakteri jahat meningkat, sehingga memicu peradangan di bagian dalam mulut.

Peradangan inilah yang lambat laun menjadi luka atau kemudian disebut sebagai sariawan. Bagian yang diserang pun tidak hanya area di sebelah dalam pipi, tetapi juga meliputi gusi, lidah, dan bahkan dapat menyerang bagian di sepanjang tenggorokan.

Oleh sebab itu, penting untuk mengecek kebersihan mulut kucing peliharaan secara rutin.

Malnutrisi

Malnutrisi diketahui menjadi salah satu pemicu timbulnya sariawan di dalam mulut kucing. Gangguaan ini sendiri umumnya disebabkan oleh pola makan yang tidak stabil, tetapi juga bisa dikarenakan adanya gangguan kesehatan lain ataupun penyakit yang cukup serius di dalam tubuh.

Meski begitu sebagai tahap awal memang cukup dengan memperhatikan pola makan kucing dan asupan nutrisi yang diperoleh kucing.

Gangguan pola makan juga mencakup perubahan asupan makanan yang dikonsumsi kucing. Makanya pemilik kucing sebaiknya lebih teliti dalam mengamati jenis makanan yang disuka dan tidak disuka oleh kucing.

Bisa jadi perubahan makanan yang diberikan dan kucing tidak menyukainya menjadi penyebab timbulnya sariawan.  

Metabolisme Lambat

Sejatinya tubuh kucing memerlukan metabolisme yang stabil untuk mencegah timbulnya gangguan kesehatan.

Nyatanya, satu di antara sekian penyebab sariawan pada kucing adalah masalah pada metabolisme tubuh. Metabolisme yang bekerja secara tidak stabil yaitu menjadi lebih lambat diketahui mampu berimbas pada gangguan mulut.

Metabolisme kucing sendiri sangat bergantung dengan asupan nutrisi yang diterima. Berbeda dengan anjing yang bisa menghasilkan zat metabolisme sendiri, kucing membutuhkan zat tersebut dari nutrisi makanan.

Maka dari itu sangat penting untuk memperhatikan jenis makanan yang diberikan pada kucing. Dan sebaiknya jika ingin mengubah makanan kucing, agar dilakukan secara perlahan untuk menghindari gangguan pencernaan.

Gangguan Imunitas

Selain masalah kebersihan pada mulut, gangguan imunitas juga dipercaya menjadi penyebab timbulnya sariawan pada kucing.

Bahkan disebutkan bahwa sariawan sebenarnya merupakan gejala yang muncul karena kinerja berlebihan imunitas tubuh. Hal ini kembali berkaitan dengan kondisi mulut yang tidak bersih, sehingga terdapat plak dan bakteri.

Akibatnya sistem kekebalan tubuh berusaha melawan bakteri yang terdapat di mulut dan jaringan mulut. Reaksi yang ditimbulkan pun tidak hanya sariawan saja, tetapi juga kerusakan pada gigi. Lalu pada kasus yang lebih parah penyakit lain seperti ruam, bisul, hingga radang mulut juga dapat timbul sebagai reaksi dari perlawan imunitas ini.

Mengonsumsi Makanan Asam

Kucing memang membutuhkan produksi zat asam seperti asam amino untuk melancarkan proses metabolisme tubuh. Namun, makanan yang mengandung asam berlebih juga diketahui sebagai pemicu sariawan pada mulut kucing.

Sebut saja makanan dari keluarga citrus, termasuk jeruk yang kerap dicampurkan pada olahan daging ikan atau daging sapi.

Berbeda dengan manusia yang biasanya justru membaik jika mengonsumsi zat asam saat sariawan, hal sebaliknya terjadi pada kucing. Seperti yang disebutkan bahwa zat ini malah menjadi penyebab munculnya sariawan. Oleh sebab itu, berhati-hatilah saat memberi makanan pada kucing kesayangan. Jangan sampai terdapat kandungan asam berlebih pada makanannya.

Kekurangan Cairan

Tidak hanya pada kucing saja, tetapi penyebab sariawan lainnya yang paling banyak terjadi adalah asupan cairan yang kurang. Penyebab yang sangat sederhana, tetapi seringkali luput dari perhatian pemilik kucing.

Kekurangan cairan ini mengakibatkan mulut lebih kering, sehingga timbullah reaksi seperti peradangan area mulut atau sariawan.

Jadi, saat kucing peliharaan mulai menunjukkan gejala sariawan, ingatlah untuk tidak luput memeriksa tempat minumnya. Pastikan pasokan air yang tersedia selalu memadai untuk diminum kucing.

Selain itu, rutin membersihkan tempat minum kucing juga perlu untuk memastikan kebersihannya agar tidak ada bakteri yang menempel dan menjadi pemicu penyakit lain.

Tertular Kucing Lain

Pada kenyataannya sariawan juga merupakan penyakit menular di kalangan kucing. Sebagai tahap lanjutan saat sudah memeriksa kebersihan kucing, asupan nutrisi, hingga cairan dari binatang peliharaan ini, dan semua baik-baik saja.

Maka pada tahap ini membertimbangkan interaksi kucing dengan sebangsanya juga perlu mendapat perhatian.

Pasalnya besar kemungkinan kucing peliharaan tertular sariawan dari kucing lain. Kemungkinan ini bisa terjadi selama proses interaksi kucing. Termasuk ketika sepanjang interaksi tersebut kucing berbagi makan dan minum di wadah yang sama.

Apalagi menjadi rahasia umum bahwa kucing sangat senang menjilat tubuhnya, bahkan saat bermain dengan kucing yang lain.

Ciri-Ciri Sariawan Pada Kucing

Sariawan pada kucing tidak begitu mudah untuk didiagnosa. Karena, binatang peliharaan ini biasanya enggan untuk membuka mulut ketika mengalami sariawan.

Oleh sebab itu perhatian lebih dari pemilik kucing sangat dibutuhkan untuk memeriksa keberadaan sariawan di dalam mulut.

Sehubungan dengan diagnosis sariawan tersebut, berikut ini adalah beberapa ciri-ciri yang menunjukkan gejala sariawan pada kucing.

  • Nafsu makan menurun. Penurunan nafsu makan menjadi gejala awal gangguan kesehatan. Jika kucing mulai kehilangan nafsu makan, maka sariawan bisa menjadi salah satu diagnosis penyakit yang dialami.
  • Terdapat plak pada gigi kucing, mulailah curiga kucing mengalami sariawan jika binatang ini memiliki plak pada giginya.
  • Kucing lebih sensitif ketika bagian wajahnya disentuh. Hal ini menunjukkan adanya gangguan di bagian mulut.
  • Jika bisa membuka mulut kucing, perhatikan apakah gusi hingga rongga belakang mulut membengkak atau tidak. Bengkak juga menjadi ciri-ciri sariawan.
  • Bau mulut tidak sedap.
  • Terdapat luka meradang di area sekitar lidah.
  • Terdapat cairan abnormal yang keluar dari hidung secara berlebihan.
  • Membuang kotoran bukan pada tempatnya, kucing memiliki naluri untuk menunjukkan masalah yang dialami kepada pemilik dengan melakukan hal-hal di luar kebiasaannya.
  • Air liur cenderung encer dan produksinya berlebih, gejala ini cukup mudah diperhatikan sebab kucing yang mengalami sariawan cenderung membiarkan mulutnya terbuka.
  • Bulu kucing lebih kusam dan tidak terawat.

Cara Menangani Sariawan Pada Kucing

Memberi pengobatan pada sariawan kucing tidaklah mudah untuk dilakukan secara mandiri. Walaupun dianjurkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter hewan, kamu juga bisa melakukan penanganan mandiri terlebih dahulu.

Setidaknya memberikan penanganan mandiri dapat menjadi tahap awal untuk mengobati sariawan dari peliharaan kesayangan ini. Berikut adalah beberapa metode penanganan kucing yang sariawan dan sebaiknya dilakukan bertahap.

Mendekatkan Diri dengan Kucing

Secara alamiah kucing adalah binatang yang aktif dan suka bermain, tetapi pada kondisi tertentu hal sebaliknya dapat terjadi. Biasanya ketika mengalami gangguan kesehatan, kucing cenderung lebih pendiam dan malas bergerak. Peliharaan ini lebih banyak menghabiskan waktu dengan berbaring dan juga menjadi pendiam, tidak mengeluarkan suara.

Apabila sudah terjadi kondisi seperti ini, maka sebaiknya mulailah mendakati kucing peliharaan. Elus tubuhnya sebagai metode awal mendeteksi jika bagian tersebut sakit.

Seharusnya jika gangguan kesehatannya hanya berupa terdapat sariawan di dalam mulut kucing, binatang lucu ini tidak akan terlalu sensitif saat dielus. Melalui pendekatan ini juga pemilik dapat sekalian memeriksa mulut kucing.

Ramuan Kunyit

Siapa sangka manfaat kunyit tidak hanya berlaku untuk manusia saja, tetapi juga dapat memberi efek yang baik untuk kucing. Sebagai penanganan dasar ketika terdapat sariawan di dalam mulut binatang lucu ini, pemberian kunyit dapat dilakukan.

Bukan hanya karena kunyit mudah untuk didapatkan, tetapi kandungan dari jenis rhizoma ini sangat bermanfaat.

Caranya cukup mudah, mulailah dengan memarut kunyit lalu mencampur parutan tersebut dengan air. Menambahkan sedikit madu dapat menjadi opsi yang baik juga. Setelah semua bahan tercampur rata, minumkan ramuan tersebut kepada kucing.

Pada tahap ini bantuan pemilik sangat dibutuhkan sebab kucing tidak akan mau meminum ramuan tersebut dengan sendirinya.

Memberi Makanan Lembek

Tidak bisa dipungkiri bahwa sariawan pada kucing akan berimbas pada nafsu makan yang menurun. Kondisi ini pun terbilang normal. Namun, agar gejala sariawan cepat sembut asupan nutrisi sangat diperlukan oleh kucing. Maka dari itu memberi makanan yang mudah dicerna akan sangat membantu agar binatang peliharaan ini tetap terpenuhi kebutuhan nutrisinya.

Jika biasanya pemilik memberi makanan keras termasuk tulang ikan untuk kucing, sebaiknya ganti dengan jenis makanan lain yang lebih lembek. Pemilik dapat membantu mencampur dan menghaluskan makanan yang diberikan pada kucing agar lebih mudah dicerna. Dengan begitu kucing tidak terlalu merasa terganggu sangat mengunyah dan menelan makanannya.

Gunakan Obat Sariawan Kucing

Opsi berikutnya untuk menangani sariawan pada kucing adalah memberikan obat sariawan.  Tidak perlu khawatir karena obat sariawan yang diikonsumsi oleh manusia juga aman diberikan untuk kucing. Sesuaikan saja mau menggunakan obat oles atau minum. Salah satu obat oles yang aman yaitu Kandistatin yang bisa dibeli secara bebas di apotek.

Penggunaan obat oles ini pun mudah, cukup oleskan salep di bagian bibir kucing. Perhatikan agar dosis yang diberikan tidak terlalu berlebihan. Jika ingin memberikan obat minum, maka Amoxilin adalah pilihan yang baik. Pemilik hanya perlu mengakali pemberian obat ini kepada kucing, caranya dengan mencampur Amoxilin pada makanan binatang peliharaan ini.

Berikan Asupan Vitamin C

Kekurangan vitamin dapat dicurigai sebagai penyebab dari munculnya sariawan dalam mulut kucing. Sama seperti manusia, penanganan lebih lanjut untuk mengobati sariawan kucing juga bisa dengan memberikan vitamin C. Hanya saja perlu diperhatikan jenis vitamin yang diberikan dengan hati-hati. Pasalnya jika terlalu asam justru dapat memperparah keadaan kucing.

Konsultasi dengan Dokter Hewan

Apabila gejala dan dampak sariawan pada kucing tidak berkurang meskipun sudah diberi perawatan, maka jalan terakhir adalah segera mengunjungi dokter hewan. Biasanya dokter hewan akan melakukan pemeriksaan untuk mengecek seberapa parah sariawan pada kucing, termasuk memeriksa sampel darah. Setelah itu barulah penanganan medis lebih lanjut diberikan.

Pemberian Obat Anti-Peradangan

Berdasarkan tingkat keparahan sariawan, pada kondisi yang masih normal dokter mungkin hanya akan memberi obat penenang dan anti peradangan pada kucing. Diet sementara juga disarankan pada tahap ini. sebagaimana disebutkan sebelumnya yaitu mengurangi pemberian makanan keras untuk binatang ini. Sangat disarankan untuk memberi makanan lembek.

Membersihkan Plak

Selanjutnya dokter juga akan membersihkan mulut kucing, terutama plak yang menempel di gigi. Tujuan dari pembersihan ini tidak hanya dilakukan untuk mengatasi sariawan, melainkan juga sebagai tindakan pencegahan awal peradangan yang lebih parah. Hanya saja setelah dibersihkan, perawatan gigi secara teratur dibutuhkan. Dan sebagai ganti sikat gigi, dokter kemungkinan akan menyarankan obat salep.

Cabut Gigi

Terakhir, jika semua rangkaian pengobatan sudah dilakukan oleh dokter hewan dan masalah sariawan kucing belum sembuh. Jalan terakhir yang dapat diambil yaitu dengan mencabut semua gigi yang bermasalah dan menjadi penyebab sariawan.

Sayangnya langkah ini tidak direkomendasikan sebab tidak ada jaminan bahwa setelah giginya dicabut kucing tidak akan terserang sariawan lagi.