Kutu merupakan salah satu parasit yang umum ditemukan pada kucing. Kucing yang terkena kutu memiliki risiko kesehatan yang tinggi, karena kutu dapat menularkan penyakit berbahaya yang akan mengancam kesehatan kucing dan pemiliknya.
Pada artikel ini, kami akan memberikan informasi terkait kutu kucing, mulai dari pengertian, jenis, penyakit yang disebabkan, penyebab kutu pada kucing, hingga bagaimana cara menghilangkan kutu pada kucing secara tuntas.
Saat kucing terkena kutu, kami menganjurkan untuk membawa kucing ke dokter hewan atau veterinarian, agar dapat ditangani dengan benar. Namun, kamu juga punya pilihan untuk menangani sendiri kucingmu yang terkena kutu.
Berikut cara menghilangkan kutu pada kucing kesayanganmu:
- Siapkan peralatan yang diperlukan untuk mencabut kutu dari kucing kesayanganmu: pinset, sarung tangan karet, alkohol isopropil, wadah kosong dengan penutup
- Pastikan peralatan yang akan digunakan steril
- Minta bantuan orang lain untuk memegang kucing dengan lembut dan mengalihkan perhatiannya dengan camilan
- Sisir bulu kucing sehingga kutu di tubuhnya bisa terlihat, dan pastikan itu benar-benar merupakan kutu dan bukan kutil
- Pegang kutu dengan pinset sedekat mungkin dengan kulit kucing. Cobalah untuk tidak menekan kutu tersebut. Jika tubuh kutu ditekan terlalu keras, bagian tubuh kutu akan dapat terdorong masuk ke dalam kulit kucing.
- Tarik kutu secara perlahan agar kutu tercabut dengan tuntas
- Apabila kepala kutu masih tersisa pada kucing dan sulit dicabut, bawa kucing ke dokter hewan untuk penanganan
- Jangan memaksakan untuk melepas kepala kutu yang tersisa, karena akan memperbesar risiko terjadinya infeksi dan memperlambat pemulihan
- Bunuh kutu yang sudah dicabut dengan cara mencelupkan kutu ke dalam wadah yang sudah diisi dengan alkohol isopropil
- Buang kutu yang sudah mati kedalam toilet dan siram hingga bersih
- Gunakan produk perawatan antikutu seperti sampo anti kutu, obat anti kutu salep, obat anti kutu minum, dan produk perawatan lainnya agar kucingmu tidak lagi terkena kutu
Meskipun secara umum kutu tidak membahayakan dan hanya menimbulkan gatal-gatal, namun dalam beberapa kasus kutu juga bisa berfungsi sebagai pembawa (carrier) dari penyakit yang berbahaya bagi kesehatan kucing, seperti demam Q, Tularemia, Ehrlichiosis, dan penyakit lainnya.
Tidak hanya menyerang kucing, kutu kucing juga dapat menyerang manusia, dan dapat menimbulkan beberapa gejala sebagai berikut pada manusia:
- Rasa gatal yang hebat
- Bintik-bintik atau benjolan kecil kemerahan
- Reaksi alergi
- Kesulitan bernafas
- Mual
- Nyeri pada dada
Kucing yang terkena kutu sebaiknya ditangani secepatnya, untuk meminimalisir risiko penularan penyakit dari kutu.
Karenanya, kamu harus waspada dan segera melakukan tindakan apabila kucing kesayangan terkena kutu, baik itu dengan membawanya ke dokter hewan atau dengan menanganinya sendiri.
Apa Itu Kutu Kucing?
Kutu kucing adalah parasit berjenis arachnida (satu keluarga dengan laba-laba dan kalajengking) yang berukuran kecil, berkaki delapan, berbentuk oval dengan ukurannya yang bervariasi antara 1 milimeter hingga 1 sentimeter, yang akan tergantung pada usia, spesies, dan juga tergantung seberapa seringnya mereka makan.
Kutu pada kucing tersebut di mata manusia hanya akan tampak seperti titik-titik kecil dengan tubuh bulat dan delapan kaki mencuat. Tubuh kutu bisa menjadi lebih besar dan lebih gelap setelah memakan darah dari inangnya (dalam hal ini yang menjadi inang adalah kucing).
Umumnya, kutu kucing ditemukan di daerah hutan dan ilalang yang tinggi, namun kutu juga dapat ditemukan di semak-semak, pagar tanaman, dan bahkan halaman rumah yang ditanami rumput.
Kutu menempel pada kucing saat kucing tersebut bergerak di lingkungan luar, dan dengan cepat berpindah dari bulu ke kulit kucing. Kemudian, kutu akan menembus kulit kucing dan mulai memakan darah.
Kutu mungkin tetap menempel pada kucing selama beberapa hari sebelum jatuh, dan saat menempel pada kucing, mereka dapat menularkan mikroba yang dapat menyebabkan penyakit.
Jenis Kutu Pada Kucing
Kutu kucing tidak hanya satu jenis saja, melainkan ada beberapa jenis, yang masing-masing menyerang area tertentu pada kucing.
Kutu yang hinggap di tubuh kucing umumnya terdiri dari 3 jenis, yaitu:
- Ctenocephalides Felis, yaitu kutu yang berukuran besar dan bisa terlihat dengan mata telanjang dan biasa menempel pada tubuh kucing,
- Otodectes Cynotis (ear mites), yaitu kutu yang sering menyerang bagian telinga kucing, dan ditandai dengan seringnya kucing menggaruk bagian telinganya,
- Felicola Subrostratus (lice), yang biasanya hanya ditemukan pada kucing yang sudah berumur, sakit-sakitan, dan atau yang berbulu panjang, serta berukuran sangat kecil (nyaris terlihat seperti butiran debu pada tubuh kucing).
Kutu tidak selalu cukup besar untuk dikenali dengan mudah, karena terkadang ukurannya sangat kecil. Kutu akan sulit dilihat ketika baru saja menempel ke tubuh kucing dan belum mulai menghisap darah
Eluskan tangan ke tubuh kucing setiap malam untuk memeriksa apakah ada bengkak atau benjolan. Kutu akan terasa seperti benjolan kecil pada permukaan kulit hewan peliharaan. Mereka cenderung menempel pada area di sekitar kepala, leher, telinga, dan kaki kucing.
Akibat Kutu Pada Kucing
Gejala yang umum terjadi adalah gatal-gatal pada kucing, atau bahkan kita bisa melihat kutu-kutu yang menempel pada kucing tanpa menimbulkan gejala apapun pada kucing itu sendiri.
Namun, kutu kucing tetap bisa menjadi masalah yang berbahaya bagi kucing kesayangan. Hal ini dikarenakan beberapa kutu juga bisa menularkan penyakit pada saat menetap dan menghisap darah inangnya.
Penyakit Yang Disebabkan Kutu Kucing
Beberapa penyakit yang dapat ditularkan oleh kutu kucing antara lain adalah:
1. Demam Q
Salah satu penyakit yang dapat ditularkan atau disebarkan oleh kutu adalah ‘demam Q’. Yang mana, apabila kucing terjangkit penyakit ini, maka kemungkinan besar akan mulai menunjukkan beberapa gejala seperti demam tinggi, anoreksia, depresi, keguguran, kejang (tidak terlalu umum).
Demam Q biasanya dapat diobati dengan cara memberikan antibiotik sesuai dengan dosis yang disarankan oleh dokter hewan.
2. Tularemia
Tularemia adalah penyakit lain yang dapat ditularkan ke kucing melalui kutu. Tidak ada vaksin untuk penyakit ini pada kucing. Demam tinggi dan kehilangan nafsu makan adalah gejala yang paling umum terjadi. Tularemia biasanya akan diobati dengan antibiotik.
3. Cytauxzoonosis
Cytauxzoonosis juga merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui kutu yang menyerang kucing. Gejala berupa anemia, demam, ikterus, dan kesulitan bernapas.
Penyakit ini adalah infeksi yang sangat serius dan berpotensi fatal alias mematikan. Meskipun antibiotik dan cairan intravena diberikan tepat waktu pun, risiko kematian kucing akan tetap tinggi.
Ini adalah penyakit yang ditularkan melalui kutu di mana tidak ada vaksin pencegahan yang tersedia untuk kucing.
4. Ehrlichiosis
Penyakit lain yang bisa ditularkan oleh kutu kucing adalah Ehrlichiosis. Apabila kucing terjangkit penyakit ini, maka akan muncul beberapa gejala seperti muntah, diare, pembengkakan kelenjar, lesu, anoreksia, pembengkakan sendi, mata berair, dan lain-lain.
Jenis penyakit ini juga bisa diobati dengan antibiotik yang dosisnya akan ditentukan oleh dokter hewan yang memberi resep.
Penyebab Kutu Pada Kucing
Kutu dapat singgah di tubuh kucing melalui beberapa cara.
Kemungkinan terbesar adalah kutu tersebut ditularkan oleh hewan lain yang berinteraksi dengan kucing tersebut, atau bisa juga tertular saat kucing dibawa berjalan-jalan oleh pemiliknya (terutama di area ilalang atau hutan), atau saat kucing berjalan-jalan sendiri di luar rumah.
Hewan pengerat (seperti tikus) juga memiliki peluang tinggi dalam menularkan kutu kepada kucing, karena mengingat jenis hewan yang satu ini memang dikenal sebagai pembawa wabah yang bisa menyebar ke berbaga area termasuk ke dalam rumah.
Walaupun kucing kebanyakan berada di dalam rumah, kucing tersebut tetap bisa terserang kutu. Biasanya penularan berasal dari pemiliknya yang tidak sadar ada kutu yang menempel pada pakaian, dan kemudian akhirnya kutu tersebut pindah ke tubuh kucing, atau melalui hewan peliharaan lainnya yang sama-sama tinggal di rumah yang sama atau yang datang berkunjung ke rumah.
Cara Menghilangkan Kutu Pada Kucing
Tangani Kucingmu
Setelah memastikan kamu sudah mencabut dan membunuh kutu yang ada pada kucingmu, dengan cara yang sudah dibahas diatas, kamu bisa mencegah kutu untuk kembali lagi ke kucingmu dengan beberapa cara.
- Sampo Anti Kutu, digunakan pada saat kucing dimandikan
- Obat Anti Kutu Salep, digunakan dengan dioleskan pada kucing dan tunggu hingga kering, biasanya dioleskan sebelum kucing bermain ke luar rumah
- Obat Anti Kutu Minum, yang umumnya diberikan setiap bulan atau tiga bulan sekali, namun harus berdasarkan resep dari dokter hewan
- Kalung Anti Kutu, yang ukurannya harus pas dengan leher kucing dan jangan sampai tergigit oleh kucing
- Semprotan Anti Kutu, yang khasiatnya akan beragam, mulai dari semprotan yang hanya efektif pada saat disemprotkan hingga semprotan yang khasiatnya bertahan lama
Selain dengan perawatan diatas, kamu juga bisa mencoba menggunakan obat kutu kucing alami yang kamu bisa buat sendiri, untuk menghilangkan dan mencegah kucingmu terkena kutu.
- Jeruk Lemon, yang mengandung asam nitrat dan sudah diakui efektif dalam membasmi kutu kucing, di mana penggunaannya bisa dengan dibuat menjadi larutan untuk disemprot atau dioleskan pada sisir kucing
- Cuka Sari Apel, yang meskipun memiliki bau menyengat namun efektif dalam membasmi kutu pada kucing
- Bunga Lavender, yang bisa dilarutkan dan disemprotkan kepada kucing, dengan wangi yang mampu menenangkan kucing dan tetap efektif membasmi kutu
- Teh Chamomile, yang cukup ampuh dalam membasmi kutu kucing apabila dioleskan ke seluruh tubuhnya
- Serpihan Kayu Cedar, yang baunya dikenal tidak disukai oleh kutu (dan kemungkinan juga tidak disukai oleh kucing)
- Minyak Oregano, yang mengandung senyawa alami carvacrol yang ampuh dalam mengusir kutu kucing
Pastikan untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokter hewan atau veterinarian untuk penanganan kutu pada kucingmu dengan obat kutu kucing alami.
Tangani Rumahmu
Setelah kamu menemukan kutu pada kucingmu, penting untuk tidak hanya menangani kutu pada kucingmu. Saat kamu ingin menghilangkan dan mencegah penyebaran kutu secara tuntas, kamu juga harus menangani rumahmu. Jika diabaikan, kucingmu akan bisa kembali terkena kutu.
Selain mencuci tempat tidur kucingmu secara rutin, pastikan juga untuk mencuci semua sprei, selimut, karpet, dan benda berlapis kain di rumahmu. Jika dibutuhkan, kami juga menganjurkan untuk menggunakan jasa pembasmi kutu professional agar kutu di rumahmu bisa dibasmi secara tuntas.
Tangani Halamanmu
Mencegah kucing keluar rumah adalah salah satu cara untuk mencegah kucing terkena kutu. Namun, jika kamu perlu membiarkan kucingmu keluar, kamu perlu memastikan bahwa halamanmu sudah bebas dengan kutu.
Kami menganjurkan untuk selalu merawat dan memangkas rumput di rumahmu agar rumput tidak terlalu tinggi, menjadi tempat untuk kutu bersembunyi.
Karena baunya yang tidak disukai kutu, kamu juga bisa menggunakan serpihan kayu cedar untuk mencegah kutu bersarang di halaman.
Selain itu, karena kutu suka tempat yang gelap, pastikan semua area di halamanmu bisa terkena sinar matahari yang cukup, sehingga kutu tidak tertarik untuk bersarang di halaman.