Blog Sukapets

Mata Kucing Berselaput – Pengertian, Penyebab, Dan Cara Menangani

Tentunya, semua pemilik kucing ingin kucingnya selalu sehat, jadi tidak heran jika pemilik kucing khawatir, terutama jika ada perubahan fisik pada kucing. Salah satu perubahan yang cukup mengagetkan adalah jika pemilik kucing mendapati mata kucing sedang berselaput.

Mata kucing sendiri merupakan salah satu organ yang tergolong unik karena setiap kucing akan memiliki mata yang berbeda-beda.

Bentuk, warna, ukuran, bahkan tempat mata kucing berbeda pada setiap kucing. Selain itu, tidak jarang juga ditemukan kucing yang heterochromia, yaitu kondisi dimana mata kanan dan mata kiri kucing memiliki warna mata yang berbeda.

Walaupun mata pada setiap kucing berbeda, semua kucing memiliki kelopak mata ketiga yang berupa selaput berwarna putih.

Pada kondisi umum, selaput ini tidak terlihat dan tersembunyi, namun pada saat-saat tertentu, kamu mungkin dapat melihat mata kucingmu berselaput.

Lalu, apa sebenarnya selaput pada mata kucing itu? Apakah itu merupakan kondisi yang normal atau tidak? Atau apakah selaput pada mata kucing menjadi pertanda ada gangguan kesehatan pada kucing?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, pada artikel kali ini akan kami jelaskan secara lengkap informasi terkait mata kucing berselaput putih, sehingga kamu bisa lebih memahami dan mengerti serta tahu bagaimana cara bertindak yang tepat saat kucing mengalami kondisi tersebut.

Selaput Pada Mata Kucing

Selaput pada mata kucing atau yang sering disebut dengan kelopak mata ketiga, secara medis disebut sebagai membran niktitans atau membran pengelip.

Membran ini pada dasarnya merupakan lapisan perlindungan ekstra untuk kornea. Selain itu, manfaat utama selaput ini juga adalah untuk melembabkan mata sekaligus menjaga penglihatan.

Fungsi selaput ini seperti wiper pada kaca depan mobil, yaitu membersihkan permukaan mata dari debu serta kotoran-kotoran kecil lainnya serta melembabkan mata dengan menyalurkan air mata. Setelah selaput ini mengelap dan membasahi permukaan mata, selaput ini akan kembali ke ujung dalam mata.

Selaput mata atau juga terkadang disebut kelopak mata ketiga ini dimiliki oleh berbagai hewan, seperti mamalia lain seperti anjing. Bukan hanya dimiliki oleh mamalia, berbagai hewan lain seperti reptil, amfibi, bahkan ikan juga memiliki selaput ini.

Penyebab Mata Kucing Berselaput

Dalam kondisi normal, selaput mata kucing ini seharusnya tidak terlihat. Kalaupun terlihat, selaput ini hanya akan muncul sesaat saja, misalnya saat baru bangun tidur atau sedang dalam kondisi sangat rileks.

Selaput ini juga terkadang terlihat saat kucing sedang dibius, misalnya untuk operasi.

Jadi, salah satu kondisi dimana selaput mata ini terlihat adalah saat kucing sedang dibius atau sedang diberikan obat penenang.

Membran niktitans atau selaput mata pada kucing akan terlihat akibat kucing sedang dalam keadaan sangat rileks. Efek ini pun bisa berlangsung selama beberapa jam setelah bangun dari obat bius. Seharusnya, selaput mata kucing akan kembali tersembunyi setelah beberapa saat.

Ini adalah salah satu penyebab yang dianggap normal dan bukan menjadi masalah. Walapun begitu, jika selaput mata kucing masih terlihat setelah berhari-hari, artinya bisa jadi ada masalah.

Bila kucing bukan dalam keadaan rileks akibat pengaruh obat bius dan selaput mata kucing terlihat, kemungkinan besar ada gangguan kesehatan pada kucing.

Kamu perlu memperhatikan kondisi ini karena walaupun selaput mata kucing ini sangat berguna untuk melindungi mata kucing, bila selaput ini selalu terlihat, artinya ada resiko selapun ini terkena infeksi mata yang bisa menyebabkan gangguan penglihatan lainnya.

Selain itu, jika kamu sering melihat mata kucing berselaput, artinya ada kondisi yang menyebabkan selaput mata kucing tidak bisa kembali ke tempatnya seperti semula.

Kondisi-kondisi yang menyebabkan selaput mata kucing tidak kembali pada tempatnya sangat beragam, mulai dari terkena infeksi, adanya radang, terjangkit parasit seperti cacing, atau bahkan komplikasi-komplikasi lain yang sedang diderita kucing tersebut.

Berikut adalah beberapa penyebab yang sering menjadi alasan kenapa selaput mata kucing tidak berfungsi dengan normal.

Berikut ini akan kami jelaskan mengenai penyebab-penyebab yang mengakibatkan mata kucing yang terlihat berselaput tersebut.

Konjungtivitis

Konjungtivitis adalah peradangan pada konjungtiva. Konjungtiva sendiri adalah selaput lendir tipis dan transparan yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan menutupi bagian depan mata.

Artinya konjungtivitis adalah gangguan pada selaput lendir pada mata. Istilah umum konjungtivitis adalah mata merah atau biasa juga disebut sebagai “pink eye”.

Penyebab paling umum dari konjungtivitis secara garis besar dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu infeksi penyakit menular dan kondisi non-infeksi termasuk alergi, faktor genetis, dan juga tumor. Selain itu, konjungtivitis juga bisa menjadi gejala sekunder atau gejala tambahan dari penyakit mata lainnya.

Beberapa penyebab yang tergolong ke dalam infeksi penyakit menular biasanya disebabkan oleh bakteri, virus, dan jamur. Jika terkena infeksi penyakit menular, kucing tersebut bisa menularkan penyakit ini kepada kucing lain, sehingga kucing lain juga bisa memiliki mata yang berselaput.

Sementara contoh yang tergolong ke dalam penyebab non-infeksi misalnya seperti kondisi genetis pada kucing Persia, Himalaya, dan trah berambut panjang lainnya yang memiliki probabilitas lebih tinggi untuk lahir dengan kelopak mata melengkung ke dalam.

Kondisi ini biasa juga disebut entropion. Entropion menyebabkan iritasi kornea saat bulu mata terus menerus bergesekan dengan bola mata.

Tidak jarang konjungtivitis menyebabkan peradangan dan penonjolan pada selaput mata kucing.

Kucing yang terkena konjungtivitis biasanya akan diobati dengan obat tetes mata atau salep yang mengandung antibiotik dan atau steroid. Pengobatan untuk konjungtivitis atau mata merah pada kucing sangat tergantung juga dari penyebabnya.

Ulkus kornea

Kornea adalah lapisan bening dan cerah yang menutupi bagian depan mata, termasuk iris dan pupil. Kornea memiliki tiga lapisan yaitu epitel, yang merupakan lapisan sel yang sangat tipis dan terluar, kemudian stroma, yang merupakan lapisan pendukung utama kornea, dan lapisan terdalam adalah membran descemet.

Ulkus kornea adalah luka pada kornea yang menyebabkan nyeri dan peradangan pada mata. Kondisi ini bisa membuat selaput mata kucing muncul. Jika luka ini terjadi sampai ke stroma atau ke tingkat terdalam dari membran descemet, maka kondisi ini disebut descemetocele.

Descemetocele adalah kondisi yang sangat serius. Jika membran descemet pecah, cairan di dalam bola mata bocor, sehingga struktur mata akan runtuh. Biasanya, kerusakan yang disebabkan oleh descemetocele tidak bisa diperbaiki.

Ulkus kornea biasanya disebabkan oleh cedera pada mata, seperti luka cakar, goresan, atau luka tusuk. Zat yang mengiritasi atau abrasif juga dapat menyebabkan kornea terluka.

Jika kucing sedang menderita ulkus kornea, maka sangat disarankan untuk segera dibawa ke dokter hewan karena kondisi ini sangat serius.

Kucing yang menderita ulkus kornea seringkali membutuhkan satu jenis atau lebih obat mata atau dalam kasus tertentu, kucing juga akan diberikan obat minum.

Glaukoma

Glaukoma adalah kondisi mata yang menyakitkan yang menyebabkan tekanan menumpuk di bola mata. Kondisi ini terjadi karena aqueous humor, cairan di bagian depan mata, tidak dapat mengalir dengan baik.

Skala tekanan bola mata diukur dengan satuan milimeter hg. Tekanan mata normal pada kucing umumnya berkisar antara 10 hingga 20 milimeter hg.

Tekanan dapat bervariasi berdasarkan waktu, tingkat kegembiraan, kecemasan kucing, dan posisi mereka. Tekanan mata di atas 25 mm atau perbedaan tekanan yang signifikan di antara mata (umumnya lebih besar dari 7 hingga 8 mm hg) sudah dianggap tidak normal.

Tekanan berlebih menyebabkan kerusakan pada saraf optik dan dapat menyebabkan kebutaan. Glaukoma juga sering menyebabkan selaput mata pada kucing sering terlihat.

Uveitis

Uvea adalah bagian tengah bola mata yang mengandung banyak pembuluh darah. Peradangan pada uvea disebut uveitis. Ada banyak penyebab uveitis pada kucing, namun terkadang penyebab utamanya sulit untuk dipastikan.

Beberapa penyebab yang dapat memicu uveitis antara lain adalah sebagai berikut:

Kondisi ini seringkali membuat mata kucing tampak sangat merah dan terkadang terasa nyeri. Kondisi uveitis ini dapat menyebabkan kelopak mata ketiga atau selaput mata kucing tidak bisa kembali ke tempatnya, sehingga mata kucing terlihat berselaput.

Sindrom Horner

Sindrom Horner adalah kelainan neurologis yang disebabkan oleh gangguan fungsi saraf. Kondisi ini akan mempengaruhi mata dan otot wajah kucing, yang membuat mata tampak asimetris. Kondisi ini sering menyebabkan selaput mata terlihat menonjol di salah satu mata.

Beberapa ciri-ciri umum dari kucing yang terkena kondisi ini antara lain adalah:

Sindrom Horner dapat disebabkan oleh berbagai hal, salah satu yang cukup sering adalah karena trauma yang disebabkan oleh benturan benda tumpul. Masalah lain yang dapat menyebabkan kerusakan atau peradangan saraf di area mata antara lain penyakit di dalam mata atau di daerah belakang mata, masalah di telinga tengah, atau bisa juga disebabkan oleh tumor pada dada, leher, atau otak.

Terkadang penyebab dari Sindrom Horner ini tidak dapat ditentukan secara pasti. Pada banyak kasus, kondisi ini akan dapat hilang dengan sendirinya.

Mata Cherry

Kondisi mata cherry terjadi saat selaput mata kucing yang berisi kelenjar membengkak dan terlihat seperti tonjolan bundar dari ujung mata. Kondisi ini juga biasa disebut sebagai prolaps membran niktitans. Meskipun jarang terjadi pada kebanyakan kucing, ras kucing burma lebih sering terkena kondisi ini.

Satu-satunya cara untuk mengobati kucing yang sedang terkena kondisi mata cherry adalah dengan pembedahan.

Infeksi Virus Herpes

Infeksi virus herpes, juga dikenal sebagai feline viral rhinotracheitis (FVR), adalah penyakit menular yang disebabkan oleh feline herpesvirus type-1. Seperti virus herpes lainnya, virus ini sangat spesifik untuk spesiesnya, dan hanya diketahui menyebabkan infeksi pada kucing, baik itu kucing peliharaan maupun kucing liar. Virus ini dapat menginfeksi kucing dari segala usia. Virus ini tidak bisa menular dari kucing pada manusia.

FVR adalah penyebab paling umum konjungtivitis pada kucing, sehingga infeksi virus herpes ini juga menjadi salah satu penyebab sering mata kucing terlihat berselaput.

Cara Menangani Mata Kucing Berselaput

Sayangnya, untuk menangani kondisi mata kucing berselaput, tidak banyak hal yang bisa dilakukan oleh pemilik kucing, karena penyebab dari mata kucing yang berselaput bisa beragam.

Solusi terbaik jika kamu melihat mata kucingmu berselaput adalah dengan sesegera mungkin membawa kucing ke dokter hewan supaya bisa diperiksa dengan teliti.

Walaupun begitu, ada beberapa upaya yang bisa kamu lakukan supaya mengurangi rasa tidak nyaman yang dirasakan oleh si kucing. Beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk meringankan rasa tidak nyaman si kucing adalah:

Selain itu, jika kucing sudah diperiksakan ke dokter hewan, pastikan kamu mengikuti semua instruksi dokter hewan dengan teliti. Karena mata kucing bisa jadi hanya gejala sekunder, maka kamu harus mengikuti petunjuk dokter hewan sampai masalah penyebab mata berselaput selesai.

Cara Mencegah Mata Kucing Berselaput

Tidak semua penyebab mata kucing berselaput bisa dicegah. Contohnya, faktor genetik atau kecelakaan saat berjalan diluar rumah bisa jadi penyebab mata kucing berselaput.

Walaupun beberapa penyebab mata kucing berselaput tidak data dicegah, ada beberapa upaya yang bisa membantu supaya kondisi mata kucing berselaput tidak terjadi. Cara terbaik untuk memastikan kucingmu sehat adalah dengan memberikan kucing perhatian yang cukup dan sigap untuk bertindak bila terjadi gangguan.

Salah satu upaya pencegahan mata kucing berselaput adalah dengan memastikan makanan yang dikonsumsi kucing bergizi. Gunakan makanan kucing berkualitas tinggi, jauhkan bahan kimia yang dapat menyebabkan kucing keracunan.

Selain itu, jangan biarkan kucing tersebut keluar tanpa pengawasan. Kalau bisa, jauhkan dan simpan benda-benda tajam yang bisa melukai kucing dari tempat tinggal dan tempat bermain kucing.

Selain itu, jangan pernah mengabaikan tanda-tanda rasa sakit atau rasa tidak nyaman yang kucing tunjukkan. Batasi akses kucing ke ruangan yang penuh asap rokok, aerosol pewangi ruangan, dan polutan udara serupa lainnya.