Blog Sukapets

Penyebab Dan Cara Menangani Mata Kucing Berair dan Belekan

Mata kucing berair dan belekan merupakan kondisi yang bisa disebabkan hal yang ringan seperti debu dan kotoran, sampai hal yang lebih serius seperti infeksi virus dan juga bakteri.

Pada artikel kali ini, kami akan memberikan informasi lengkap mengenai penyebab mata kucing berair dan belekan, dan cara menanganinya.

Mata Kucing Berair Dan Belekan

Mata kucing berair dan belekan, biasanya ditandai dengan adanya cairan encer di sekitar mata kucing yang biasanya juga dapat dirasakan pada bulu-bulu di sekitar mata kucing.

Selain itu, ada juga lendir kental yang lengket di sekitar mata, yang lama-kelamaan akan mengeras. Lendir yang mengeras tersebut disebut juga belek. Pada beberapa kasus, bisa ditemukan banyak kerak di sekitar area mata.

Mata kucing yang bengkak, menyipit, dan warna bola mata kemerahan yang merupakan ciri-ciri dari mata kucing yang mengalami infeksi serius. Jika ada gejala demikian, segera bawa kucing ke dokter hewan.

Penyebab Mata Kucing Berair Dan Belekan

Ada banyak hal yang dapat menyebabkan mata kucing berair dan belekan, mulai dari debu sampai virus. Berikut adalah penyebab-penyebab mata kucing berair dan belekan.

Berikut ini akan kami jelaskan selengkapnya mengenai penyebab-penyebab mata kucing berair dan belekan tersebut.

Konjungtivitis atau Mata Merah (Pinkeye)

Konjungtivitis adalah radang yang terjadi di area konjungtiva pada mata.

Konjungtiva adalah membran mukosa, mirip dengan lapisan yang ada di permukaan mulut bagian dalam dan rongga hidung. Lapisan ini menutupi bola mata dan melapisi kelopak mata.

Kucing memiliki kelopak mata ketiga, yang disebut membran niktitans, di sudut dalam mata, yang juga ditutupi oleh konjungtiva. Pada saat kucing sehat, konjungtiva kelopak mata tidak terlihat dan berwarna merah muda yang pucat.

Saat konjungtivitis terjadi, selaput konjungtiva di mata kucing akan menjadi merah dan bengkak. Konjungtivitis dapat menyerang satu atau kedua mata kucing, serta dapat menyebabkan mata bengkak, sensitif terhadap cahaya, dan mengeluarkan lendir mata yang bening, berkaca-kaca, atau kental.

Konjungtivitis yang disertai demam, diare, dan kesulitan bernapas, kemungkinan merupakan gejala dari penyakit peritonitis menular (feline infectious peritonitis) yang berpotensi fatal, meskipun tidak terlalu umum terjadi.

Ada dua jenis konjungtivitis pada kucing, yaitu konjungtivitis menular dan tidak menular.

Konjungtivitis menular dapat disebabkan oleh virus, seperti Feline Herpesvirus, dan juga oleh bakteri, misalnya Chlamydophila.

Sementara konjungtivitis tidak menular biasanya disebabkan oleh iritasi akibat debu, kotoran, jamur, cairan kimia, sampo, dan sejenisnya yang bukan berasal dari virus dan bakteri.

Penyakit Pernapasan

Gangguan pernapasan, yang disebabkan oleh virus dan bakteri, merupakan penyebab umum mata kucing berair dan belekan.

Beberapa penyebab dari penyakit pernapasan pada kucing ini antara lain adalah:

Gejala yang disebabkan oleh penyakit pernapasan bisa ringan atau lebih serius, seperti keluarnya cairan mata yang lengket dan bernanah. Gangguan mata yang disebabkan infeksi saluran pernapasan juga akan disertai dengan bersin-bersin dan hidung meler.

Luka Pada Kornea

Kornea adalah lapisan tipis dan bening yang menutupi pupil, iris, dan ruang anterior mata.

Saat kornea mata terluka atau sakit, kucing akan secara otomatis mengeluarkan air mata, yang menyebabkan mata kucing menjadi berair dan belekan. Selain mata kucing yang berair dan belekan, gangguan pada kornea juga menyebabkan kucing sering berkedip.

Pada beberapa gangguan kornea, selaput berwarna putih atau abu-abu akan muncul di kornea menyebabkan mata kucing seakan berkabut.

Gangguan lain pada kornea mata kucing adalah peradangan pada kornea (keratitis) dan distrofi kornea.

Keratitis adalah peradangan pada kornea yang bisa disertai infeksi setelah bakteri atau jamur memasuki kornea. Bakteri dan jamur ini dapat masuk ke mata setelah ada luka pada kornea mata kucing, yang dapat menyebabkan infeksi, peradangan dan ulserasi pada kornea.

Distrofi kornea, walaupun jarang terjadi pada kucing, dapat menyebabkan berbagai tingkat kehilangan penglihatan. Distrofi kornea merupakan penyakit turunan dan tidak disertai penyakit atau kondisi lain.

Infeksi Mata

Infeksi mata, yang umumnya disebabkan oleh virus dan bakteri, bisa sangat menular dan dengan cepat berpindah dari satu kucing ke kucing lainnya. Karenanya, perawatan yang cepat dan tepat sangat diperlukan demi mencegah penularan.

Pada anak kucing dan kucing yang lebih muda, Chlamydia dan Mycoplasma adalah dua bakteri yang paling sering menyebabkan infeksi mata. Sementara, Feline Herpesvirus Type 1 dan Feline Calicivirus adalah dua virus yang paling sering menyebabkan infeksi mata.

Jika mata kucing infeksi, kucing akan secara otomatis mengeluarkan air mata dan menyebabkan matanya menjadi berair dan belekan.

Kucing yang berusia muda, terutama belum divaksin, biasanya memiliki sistem ketahanan yang lebih lemah. Sehingga, tubuhnya belum siap untuk melawan bakteri dan virus, menyebabkan kucing lebih mudah terkena infeksi.

Selain itu, kucing yang berada di lingkungan dengan populasi kucing yang tinggi, seperti di tempat penampungan, juga berisiko lebih tinggi tertular infeksi mata dari kucing lainnya.

Infeksi mata kucing, baik dari bakteri maupun virus, harus dirawat dengan penanganan yang tepat.

Alergi

Tidak hanya manusia, kucing pun juga bisa memiliki alergi, yang seringkali menyebabkan gejala seperti mata berair, hidung meler, dan gangguan pada sistem pernapasan.

Reaksi alergi dapat terjadi dari berbagai sumber, termasuk makanan, obat-obatan, alergen lingkungan, tanaman, dan bahan kimia seperti herbisida dan pestisida.

Alergi hanya dapat didiagnosa dengan mengikuti serangkaian tes yang diberikan oleh dokter hewan. Jadi, sebelum pemilik membawa kucing ke dokter hewan, pemilik harus melakukan pengamatan menyeluruh dan memperhatikan kapan saja reaksi alergi tersebut muncul, supaya dokter hewan dapat menggunakan informasi tersebut.

Debu Atau Kotoran

Sakit mata pada kucing juga bisa disebabkan oleh masuknya benda asing di mata, seperti debu atau kotoran. Hal ini akan menyebabkan produksi air mata berlebih secara alami dalam upaya menyingkirkan benda asing yang menyebabkan iritasi dari mata.

Pada umumnya, debu atau kotoran yang masuk ke dalam mata kucing bisa dikeluarkan dengan air mata. Namun, jika mata kucing terus berair dan belekan, karena debu atau kotoran tidak bisa keluar dari mata, sebaiknya kamu membawa kucing tersebut ke dokter hewan supaya mendapatkan penanganan yang tepat.

Cara Menangani Mata Kucing Berair dan Belekan

Setelah mengetahui apa saja yang dapat menyebabkan mata kucing belekan dan berair, kamu bisa lebih paham cara untuk menangani masalah tersebut. Tergantung dari penyebabnya, berikut cara menangani mata kucing berair dan belekan.

Bawa Kucing Ke Dokter Hewan

Tindakan yang paling tepat ketika kamu melihat adanya masalah pada kucingmu adalah dengan membawa kucingmu ke dokter hewan atau veterinarian. Karena dokter hewan memang memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang ini, dokter hewan bisa memeriksa dan menangani kucingmu secara lebih tepat.

Bersihkan Mata Kucing

Kamu juga bisa membersihkan mata kucing dari belek, kotoran, dan debu yang mengganggu supaya area sekitar mata kucingmu tetap bersih.

Beberapa hal yang harus disiapkan antara lain adalah mangkuk yang berisi air bersih (disarankan air hangat, tapi jangan panas) dan juga beberapa lembar kapas yang masih baru, bersih, dan lembut.

Berikut cara membersihkan mata kucing.

  1. Celupkan kapas ke dalam air hangat
  2. Seka bersih kotoran mata dengan lembut, selalu dari sudut mata ke arah luar
  3. Berhati-hatilah untuk tidak menyentuh bola mata karena akan menyakitkan bagi kucing
  4. Gunakan kapas baru untuk menyeka mata lainnya
  5. Hindari obat tetes yang dijual bebas kecuali yang telah disarankan oleh dokter hewan.

Berikan Obat Tetes Mata Khusus Kucing

Apabila dokter hewan sudah menyarankan untuk memberikan obat tetes mata untuk kucingmu, maka berikanlah obat tetes mata kucing tersebut dengan cara yang benar.

Perlu diingat untuk tidak menggunakan obat tetes mata untuk manusia kepada kucing, dan hanya gunakan obat tetes yang telah disarankan oleh dokter hewan.

Cara Memberikan Obat Tetes Mata pada Kucing

Berikut cara memberikan obat tetes mata pada kucing:

  1. Bersihkan kotoran di sekitar mata kucing dengan lembut menggunakan kapas yang telah dicelupkan ke air hangat
  2. Bungkus tubuh kucing dengan selimut sehingga hanya kepalanya saja yang terlihat
  3. Letakkan kucing di pangkuan dan tahan agar kucing tetap berada di dalam selimut, atau minta bantuan orang lain untuk membantu memegang kucing
  4. Pegang botol tetes mata tepat di atas mata kucing, dengan genggaman yang stabil
  5. Buka dan tahan kelopak mata kucing dengan tanganmu secara hati-hati
  6. Dekatkan botol tetes mata ke mata kucing, tetapi jangan sampai menyentuh bola mata kucing
  7. Teteskan sesuai jumlah yang telah disarankan pada bagian tengah mata kucing
  8. Lepaskan tanganmu yang menahan kelopak mata kucing
  9. Biarkan kucing mengedipkan matanya supaya obat bisa menyebar ke seluruh bagian mata
  10. Ulangi proses diatas untuk mata kucing sebelahnya

Hindari Kucing Dari Penyebab Alergi

Apabila kucing kesayangan telah didiagnosa memiliki alergi, maka pemilik harus selalu memastikan agar tidak ada lagi benda-benda, makanan, dan hal-hal lain yang menyebabkan reaksi alergi.

Sebaiknya kunjungi dokter hewan untuk mengetahui perawatan yang tepat bagi alergi yang diderita oleh kucing tersebut.

Berikan Kucing Vaksinasi Sedini Mungkin

Memberikan vaksinasi pada kucing sedini mungkin merupakan salah satu cara untuk menghindarkan kucing tersebut dari penyakit-penyakit, termasuk penyakit yang bisa membuat mata kucing belekan dan berair.

Vaksin pertama mulai bisa diberikan untuk kucingmu saat kucingmu berusia 6-8 minggu. Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter hewan untuk mendapatkan saran dan jadwal vaksin untuk kucingmu.