Blog Sukapets

Penyebab Dan Cara Mengobati Kucing Muntah Cairan Kuning

Kucing muntah cairan berwarna kuning merupakan suatu kondisi yang kemungkinan besar akan dialami pemilik kucing. Saat terjadi pertama kali, kejadian tersebut biasanya akan membuat panik pemilik kucing.

Walaupun wajar sesekali kucing muntah, namun jika kucing muntah secara berkelangsungan dan tidak kunjung membaik, mungkin saja ada gangguan kesehatan pada kucing.

Pada artikel ini, kami akan membahas mengenai cairan berwarna kuning yang dimuntahkan kucing, penyebab kucing muntah cairan berwarna kuning, cara mengobati kucing muntah cairan berwarna kuning, dan cara mencegah kucing muntah cairan berwarna kuning.

Cairan Kuning Yang Dimuntahkan Kucing

Apa sebenarnya cairan berwarna kuning yang dimuntahkan oleh kucing?

Biasa disertai dengan busa, cairan kuning yang umumnya dimuntahkan kucing adalah campuran dari asam lambung dan empedu.

Asam lambung merupakan cairan yang diproduksi di lapisan lambung untuk membantu pencernaan. Sementara, empedu yang memberi warna kuning pada muntah, merupakan cairan yang diproduksi di hati.

Walaupun demikian, terkadang cairan warna kuning yang dimuntahkan kucing juga bisa berasal dari makanan yang berwarna kuning. Jadi, tidak selalu cairan berwarna kuning tersebut merupakan campuran asam lambung dan empedu.

Ketika kucing hanya muntah cairan kuning satu kali, tanpa gejala penyakit yang lain, maka kemungkinan tidak ada masalah yang serius pada kucing kesayangan.

Namun, jika muntah disertai dengan kelesuan, kehilangan nafsu makan, atau perilaku tidak normal, sebaiknya segera bawa kucing tersebut ke dokter hewan untuk ditangani.

Penyebab Kucing Muntah Cairan Kuning

Berikut adalah penyebab kucing muntah cairan kuning.

Kami akan menjelaskan masing-masing penyebab tersebut secara lebih detail, sehingga para pemilik kucing bisa lebih memahami situasi dan kondisi yang dapat menyebabkan kucing muntah cairan berwarna kuning.

Perut Kucing Kosong

Penyebab paling sering kucing memuntahkan cairan berwarna kuning dan disertai busa adalah perut kosong.

Asam lambung mengiritasi lapisan perut yang sedang kosong sehingga menyebabkan kuncing muntah dan mengeluarkan cairan campuran asam lambung dan empedu yang berwarna kuning.

Hairball

Hairball adalah kumpulan rambut atau bulu yang terbentuk dan memadat di dalam tubuh kucing, yang terkadang akan dimuntahkan kucing apabila ukuran hairball itu menjadi lebih besar.

Kucing merupakan salah satu hewan yang paling sering membentuk hairball di dalam tubuhnya. Kucing sering menjilati dirinya sendiri yang dipenuhi bulu, yang kemudian sedikit demi sedikit tertelan masuk kedalam sistem pencernaan kucing.

Walaupun pada umumnya hairball sendiri tidak menyebabkan rasa sakit bagi kucing, tetapi apabila ukurannya sudah besar maka hairball tersebut dapat membuat kucing merasa tidak nyaman.

Kemudian, tubuh kucing akan memproduksi empedu untuk membantu kucing mengeluarkan hairball tersebut. Karenanya, saat kucing memuntahkan hairball, biasanya akan disertai cairan berwarna kuning yang merupakan campuran empedu pada muntahan.

Biasanya kucing bisa memuntahkan hairball dengan sendirinya. Namun, terkadang akan ada hairball yang sulit dimuntahkan. Hairball yang tidak kunjung keluar tersebut dapat menumpuk dan menyumbat saluran pencernaan.

Biasanya kucing yang mempunyai masalah dalam mengeluarkan hairball akan terlihat lebih lesu dan kurang nafsu makan. Selain itu, kucing terkadang akan mengalami kesulitan untuk buang air besar.

Apabila kucing kesayangan mengalami gejala tersebut, segera kunjungi dokter hewan untuk diperiksa dan ditangani dengan cepat.

Makan Terlalu Cepat

Terkadang kucing, terutama anak kucing, memiliki kecenderungan untuk makan terlalu cepat sehingga banyak makanan tertelan tanpa terkunyah secara sempurna.

Makanan yang tidak terkunyah tersebut akan sulit dicerna dan dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan.

Kemudian, tubuh kucing akan memproduksi empedu untuk membantu mengeluarkan makanan yang tidak tercerna tersebut.

Jika kucing memuntahkan cairan berwarna kuning yang disertai dengan sisa-sisa makanan, kemungkinan muntah diakibatkan kucing yang makan terlalu cepat.

Parasit (Cacing Usus dan Cacing Hati)

Parasit yang ada di dalam organ tubuh kucing, seperti cacing usus dan cacing hati, merupakan salah satu penyebab kucing memuntahkan cairan berwarna kuning.

Cacing hati (heart worm) bisa menimbulkan konsekuensi yang fatal. Cacing ini ditularkan oleh nyamuk dan dapat menyebabkan kerusakan parah pada jantung dan paru-paru.

Sementara, cacing usus (intestinal worm) bisa menjadi masalah serius pada anak kucing, karena dapat menurunkan sistem imun tubuh sehingga kucing menjadi lebih rentan terhadap serangan virus dan bakteri.

Parasit biasanya menyebabkan gejala yang tidak spesifik, seperti bulu yang terlihat kusam, batuk, muntah, diare, kotoran berlendir atau berdarah, kehilangan nafsu makan, selaput lendir pucat, anemia, dan dehidrasi.

Walaupun parasit dapat menyebabkan masalah yang serius, biasanya setelah penanganan yang tepat oleh dokter hewan atau veterinarian, kucing dapat sembuh dan kembali sehat.

Perubahan Makanan Secara Mendadak

Karena kucing memiliki sistem pencernaan yang sangat sensitif, kucing yang mendadak diberikan jenis makanan yang berbeda dari biasanya mungkin akan mengalami muntah cairan berwarna kuning.

Makanan yang baru atau asing bagi tubuh kucing dapat mengganggu sistem pencernaannya terutama apabila tidak ada pengenalan terhadap makanan baru secara bertahap.

Saat kamu ingin mengganti makanan untuk diberikan pada kucing kesayangan, lakukan secara bertahap untuk menghindari kucing mengalami mual dan muntah.

Alergi Makanan

Beberapa kucing dapat mengalami gangguan pencernaan karena memiliki reaksi alergi terhadap makanan tertentu, terutama apabila kucing mengalami muntah, diare, dan kegatalan.

Bila kamu menemukan gejala tersebut, segera bawa kucing ke dokter untuk diperiksa dan ditangani dengan baik.

Jangan melakukan pemeriksaan dan penanganan sendiri terhadap alergi makanan pada kucing. Sebaiknya percayakan dokter hewan untuk masalah tersebut.

Dokter hewan biasanya dapat menganjurkan makanan khusus untuk kucing yang memiliki alergi makanan. Dalam beberapa kasus, kucing mungkin memerlukan tes atau pengobatan yang lebih intensif untuk mengatasi masalah dan mengurangi muntah.

Penyakit

Berbagai penyakit juga dapat menjadi penyebab kucing memuntahkan cairan berwarna kuning. Berikut penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan kucing muntah cairan berwarna kuning.

Cara Mengobati Kucing Muntah Cairan Berwarna Kuning

Apabila kamu melihat kucing memuntahkan cairan berwarna kuning, namun tidak disertai gangguan-gangguan lain, kamu tidak perlu terlalu khawatir.

Kamu bisa mengamati kucing kesayangan dengan seksama selama 1-2 hari untuk memastikan kucing makan, minum, dan berperilaku normal.

Walaupun terkadang kucing akan sembuh secara sendirinya, namun apabila kucing masih muntah disertai kelesuan dan penurunan nafsu makan, segera bawa kucing ke dokter hewan agar kucing dapat diperiksa dan ditangani.

Untuk membantu pemeriksaan dokter hewan, pastikan untuk mendokumentasikan kapan kucing mulai muntah, seberapa sering kucing muntah, dan apa saja yang dimuntahkan kucing. Selain itu, pastikan juga untuk mengumpulkan sampel muntah dan kotoran kucing untuk diperiksa dokter hewan.

Pada umumnya, dokter hewan akan memulai dengan memeriksa apakah muntah disebabkan penyakit yang serius atau bahkan membahayakan nyawa kucing.

Untuk menentukan apakah kucing memiliki penyakit serius, dokter hewan akan mengamati kondisi hati dan ginjal kucing dengan berbagai tes seperti tes urine, tes darah, dan pemeriksaan fisik.

Jika diperlukan, dokter hewan juga dapat melakukan pemeriksaan x-ray dan ultrasound (USG) untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Tentunya cara menangani dan mengobati kucing yang muntah cairan berwarna kuning tergantung dari penyebabnya.

Untuk kucing yang makan terlalu cepat, dokter hewan mungkin menyarankan untuk mencampur makanan dengan makanan basah atau air sehingga makanan lebih mudah untuk dicerna.

Untuk masalah hairball, dokter hewan bisa menganjurkan makanan yang sesuai untuk menangani masalah tersebut.

Jika muntah disebabkan oleh makanan dan pencernaan, dokter hewan mungkin menganjurkan makanan yang tepat untuk kucing tersebut.

Selain makanannya, dokter hewan juga mungkin untuk menganjurkan perubahaan frekuensi pemberian makanan untuk kucing.

Selain dengan perubahan makanan dan pola makan, dokter hewan juga mungkin menganjurkan obat untuk meringankan infeksi atau obat untuk memperlancar pencernaan kucing.

Sekiranya diperlukan, dokter hewan juga mungkin untuk menganjurkan probiotik untuk mengembalikan bakteri-bakteri baik pada sistem pencernaan kucing.

Jika kucing tidak kunjung sehat dan masih sering muntah, pastikan untuk segera membawa kucing ke dokter hewan untuk diperiksa dan ditangani. Penundaan pemeriksaan dan perawatan dapat berakibat fatal bagi kucing.

Cara Mencegah Kucing Muntah Cairan Berwarna Kuning

Walaupun terkadang tidak bisa dicegah, ada cara-cara untuk memperkecil resiko kucing muntah cairan berwarna kuning.

Untuk memastikan kucing dalam kondisi sehat, lakukan pemeriksaan rutin ke dokter hewan setidaknya setahun sekali. Sehingga, jika ada masalah yang membahayakan kesehatan kucing kesayangan, masalah tersebut dapat ditangani lebih awal.

Selain pemeriksaan rutin, pastikan untuk memberikan kucing makanan bernutrisi lengkap berbasis daging yang kaya akan protein.

Jauhkan benda-benda yang memiliki resiko tertelan seperti tali, pita, ikat rambut, dan benda lainnya dari jangkauan kucing.

Selain benda-benda diatas, jauhkan juga tanaman, bahan kimia, makanan manusia, dan potensi racun lainnya dari jangkauan kucing.