Proses mengawinkan atau menikahkan kucing bukanlah hanya sekedar menempatkan kucing jantan dan kucing betina di dalam satu ruangan. Mengawinkan kucing memerlukan pengetahuan, pengawasan, dan perhatian khusus dari pemilik supaya proses mengawinkan kucing dapat berlangsung dengan baik.
Karenanya, pada artikel ini, kami akan menjelaskan dan memberikan panduan lengkap mengenai cara mengawinkan kucing yang baik dan benar, sehingga proses mengawinkan kucing dapat berlangsung dengan lebih lancar.
Tidak jarang untuk pemilik kucing betina untuk menggunakan jasa pacak, yaitu jasa menyediakan kucing jantan untuk dikawinkan dengan kucing betina, terutama jika pemilik kucing betina ingin menjodohkan dan mendapatkan keturunan dari kucing jantan dengan kualitas tinggi.
Selain itu, jasa pacak juga bisa digunakan apabila pemilik kucing ingin mengawinkan kucing betinanya, dengan jenis atau ras tertentu seperti kucing persia atau kucing anggora.
Setelah menemukan kucing jantan dan kucing betina untuk dikawinkan, berikut adalah cara untuk mengawinkan kucing secara baik dan benar.
- Pastikan kucing jantan dan kucing betina sudah cukup usia
- Bawa kucing jantan dan kucing betina ke dokter hewan
- Tunggu sampai kucing betina masuk masa birahi
- Satukan kucing jantan dan kucing betina dalam ruangan yang sama
- Biarkan proses kawin kucing jantan dan kucing betina berlangsung
- Perhatikan ciri-ciri hamil pada kucing betina
- Perhatikan ciri-ciri kucing betina akan melahirkan
- Persiapkan perawatan untuk induk kucing dan bayi kucing
Berikut ini akan kami jelaskan secara lengkap, mengenai langkah-langkah yang kami sebutkan di atas tersebut supaya semakin menambah pengetahuanmu.
Pastikan Kucing Jantan Dan Kucing Betina Sudah Cukup Usia
Hal yang sangat perlu untuk diperhatikan saat mengawinkan kucing adalah memastikan kalau kucing jantan dan kucing betina sudah cukup usia dan tidak terlalu muda.
Karena, jika kedua kucing terlalu muda saat dikawinkan, justru akan berakibat buruk bagi keduanya.
Kucing betina yang kawin terlalu muda akan terhambat perkembangan dan pertumbuhannya, karena kucing betina akan mengerahkan seluruh energinya untuk membesarkan anaknya.
Sementara, kucing jantan yang terlalu muda belum dapat diketahui masalah genetiknya, sehingga ada kemungkinan anak kucing yang dihasilkan tidak sempurna.
Usia ideal kawin minimal bagi kucing, baik kucing itu jantan maupun betina, untuk kawin adalah sekitar 18 bulan. Usia ini dianggap usia yang cukup matang bagi kucing untuk dikawinkan.
Sedangkan, usia ideal kawin maksimal bagi kucing betina untuk kawin adalah di usia 24 bulan.
Bawa Kucing Jantan Dan Kucing Betina Ke Dokter Hewan
Sebelum proses kawin dimulai, kami menyarankan untuk membawa kedua kucing ke dokter hewan. Ini karena keduanya perlu untuk mendapatkan evaluasi yang lengkap dari dokter hewan, untuk memastikan kucing dalam keadaan sehat.
Setelah evaluasi, dokter hewan akan dapat memberitahu kamu jika ada masalah yang mungkin terjadi terkait dengan perkawinan kedua kucing, serta apakah mungkin nantinya akan ada masalah dengan anak kucing tersebut.
Jangan memaksakan kucing yang tidak sehat untuk kawin, karena akan berpengaruh pada kualitas kesehatan dan genetik keturunannya, serta akan membahayakan induknya, baik itu jantan maupun betina.
Tunggu Sampai Kucing Betina Masuk Masa Birahi
Kucing betina bisa mencapai kematangan seksual, dan bisa masuk masa birahi di usia sedini 4 bulan. Walaupun lebih umumnya, kucing akan mengalami masa birahi pertama pada usia 6-10 bulan.
Masa birahi, yang secara teknis disebut dengan oestrus, bagi kucing betina bukan terjadi pada satu rentang waktu saja, melainkan terbagi ke dalam beberapa siklus pendek, yaitu sekitar 4-5 hari. Siklus akan terus berulang setiap 2-3 minggu.
Saat kucing betina dalam masa birahi, pemilik kucing yang belum pernah memiliki kucing betina, terkadang berpikir bahwa kucing betina mereka kesakitan. Padahal, hal-hal tersebut cukup normal terjadi pada kucing betina yang sedang mencari pasangan.
Ciri-Ciri Kucing Pada Masa Birahi
Ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa kucing betina sedang dalam masa birahi. Pada masa atau siklus birahi inilah kucing betina siap untuk kawin dengan kucing jantan, entah itu dengan kucing jantan yang sudah dipilihkan oleh pemilik kucing ataupun dengan kucing liar di luar rumah.
Berikut ciri-ciri kucing betina yang sedang dalam masa birahi.
- Bersuara berlebihan
Jika kucing yang biasanya pendiam menjadi rewel dan tidak berhenti mengeong, kemungkinan besar kucing tersebut sedang dalam masa birahi, dan sedang memanggil pasangan. - Sering menggesekkan tubuh
Kucing betina yang mulai sering menggesekkan badannya ke permukaan apapun, termasuk ke tubuh pemiliknya, bisa menjadi tanda bahwa kucing tersebut sedang dalam masa birahi. Tujuannya adalah untuk menyebarkan aroma tubuhnya, yang digunakan untuk memberitahu kucing jantan bahwa kucing betina tersebut sedang mencari pasangan. - Sering ingin keluar rumah
Kucing betina yang tiba-tiba sangat ingin keluar rumah, kemungkinan besar sedang dalam masa birahi. Bisa jadi kucing tersebut mencium bau kucing jantan diluar rumah. Selain itu, kucing betina ingin terus menyebarkan aromanya diluar untuk memberitahukan kesediaannya. Sementara, kalau kucing memang biasa berkeliaran diluar, biasanya kucing tersebut akan semakin jarang kembali ke rumah. - Menjilati alat kelamin secara berlebihan
Kucing yang sedang dalam masa birahi kemungkinan memiliki vulva yang membengkak atau mengeluarkan sedikit cairan, sehingga menyebabkan kucing untuk menjilatinya. - Sering mengambil posisi kawin
Kucing yang sedang birahi akan sering menampilkan diri mereka dalam posisi kawin, dengan meratakan bagian depan tubuhnya ke tanah, kemudian mengangkat pantantnya keatas, untuk mengundang kucing jantan kawin dengannya.
Satukan Kucing Jantan Dan Kucing Betina Dalam Ruangan Yang Sama
Hati-hati pada saat mengawinkan kucing jantan dan betina yang baru kenal. Karena, jika terlalu cepat ditempatkan di tempat yang sama, bisa jadi kedua kucing malah bertengkar.
Pertemukan keduanya secara bertahap.
Biarkan mereka saling melihat satu sama lain terlebih dahulu sebelum digabungkan ke dalam satu ruangan.
Terutama untuk kucing yang baru kenal, berikan pemisah pada ruangan yang akan digunakan, sehingga kucing tidak bisa bertengkar secara fisik, namun keduanya masih bisa melihat satu sama lain.
Kamu bisa membiarkan mereka pada keadaan terpisah di ruangan tersebut untuk sekitar 4 jam.
Apabila keduanya tampak akur, tidak berusaha bertengkar secara fisik, maka kamu bisa memasukkan mereka ke ruangan yang sama tanpa pemisah.
Biarkan Proses Kawin Kucing Jantan Dan Kucing Betina Berlangsung
Kucing jantan yang tertarik kepada kucing betina akan mulai mengejar kucing betina.
Saat kucing betina siap, maka kucing betina akan mengambil posisi kawin, dimana kucing betina akan meratakan bagian depan tubuhnya ke lantai, kemudian mengangkat pantatnya keatas. Kucing betina juga akan melambaikan ekornya ke sisi badannya, untuk memudahkan kucing jantan kawin dengannya.
Setelah itu, kucing jantan akan mengawini kucing betina.
Proses kawin akan berlangsung secara singkat, sekitar 1-2 menit per sesi.
Setelah proses kawin selesai, kucing betina akan terlihat ingin menyerang kucing jantan. Maka, biarkan kucing jantan untuk pergi. Kucing betina akan menjilati dirinya sendiri dan tidak akan membiarkan siapapun mendekatinya selama sekitar 1 jam, baik didekati kucing jantan maupun manusia.
Setelah itu, kamu bisa mengawinkan lagi kucingmu dengan kucing jantan lain maupun kucing jantan yang sama, untuk meningkatkan kemungkinan hamil pada kucing betina.
Pada umumnya, kamu perlu untuk mengawinkan kucingmu sebanyak 3-4 kali dalam 24 jam agar ovulasi dapat berlangsung. Setelah ovulasi, kucing betina akan keluar dari masa birahi dalam 1-2 hari.
Perhatikan Ciri-Ciri Hamil Pada Kucing Betina
Pada umumnya, masa kehamilan kucing akan berlangsung selama 60-67 hari.
Pada saat hamil, kucing betina akan mengalami perubahan-perubahan, tidak hanya pada penampilan fisik, namun juga pada perilaku sehari-hari. Berikut adalah beberapa ciri-ciri kucing betina yang sedang hamil:
- Siklus birahi terlihat berhenti setelah beberapa minggu berlangsung secara teratur
- Puting kucing betina akan terlihat bengkak dan warnanya akan lebih cerah dibanding biasanya, ini umum terjadi pada hari ke-18 dari kehamilan
- Nafsu makan kucing meningkat
- Berat badan kucing naik, biasanya antara 1-2 kilogram
- Kucing sering mual dan muntah pada pagi hari, namun jika terlihat parah sebaiknya bawa ke dokter hewan
- Kucing akan tidur lebih lama dibanding biasanya
- Kucing menjadi lebih manja dan lebih jinak dibandingkan biasanya
Apabila kucing betina memiliki ciri-ciri yang disebutkan di atas, kemungkinan besar memang kucing tersebut sedang memasuki masa kehamilan, dan bisa dibawa untuk diperiksa oleh dokter hewan.
Perhatikan Ciri-Ciri Kucing Betina Akan Melahirkan
Setelah kucing dipastikan hamil dan telah melewati rentang waktu 60-67 hari, maka umumnya kucing itu akan segera melahirkan. Berikut beberapa ciri-ciri kucing betina yang akan segera melahirkan:
- Kucing akan lebih sering bersuara
- Kucing akan kehilangan nafsu makan
- Kucing akan terlihat berperilaku cemas atau gelisah
- Kucing akan turun suhu tubuhnya menjadi sekitar 37 derajat celcius
- Kucing akan sering mencari tempat-tempat sepi dan tenang di mana mereka bisa melahirkan
- Kucing akan sering menjilati alat kelaminnya
Apabila kucing sudah terlihat mulai sering mencari tempat atau ruangan yang tenang, itu merupakan tanda waktu persalinan akan segera tiba, sehingga kamu juga perlu untuk berjaga-jaga dan menyiapkan persalinan dari kucing tersebut.
Persiapkan Kucing Betina Untuk Melahirkan
Ada beberapa perlengkapan yang harus dipersiapkan pada saat akan kucing melahirkan, seperti kotak beranak, air, makanan, dan kotak pasir. Siapkan juga beberapa handuk bersih untuk membersihkan bayi kucing yang baru lahir.
Siapkan kandang kucing portabel, supaya kalau ada hal-hal buruk yang terjadi, kucing bisa segera dimasukkan ke kandang dan dibawa ke dokter hewan.
Meskipun proses persalinan kucing biasanya tidak membutuhkan bantuan atau campur tangan manusia, tetapi kamu tetap bisa berjaga-jaga supaya bisa segera membantu apabila terjadi suatu hal yang membutuhkan pertolonganmu.
Persiapkan Perawatan Untuk Induk Kucing Dan Bayi Kucing
Setelah 1 minggu melahirkan, kami menganjurkan untuk membawa induk dan anak kucing ke dokter hewan untuk diperiksa kesehatannya.
2-3 minggu pertama adalah rentang waktu yang paling penting bagi induk kucing dan anak kucingnya yang baru lahir.
Dalam waktu ini, anak kucing atau bayi kucing harus berkembang dan bertumbuh dengan cepat. Dalam waktu ini juga, biasanya induk kucing bisa mengalami masalah pascamelahirkan atau postpartum.
Setelah kucing melahirkan, jangan terburu-buru untuk mendekati induk kucing dan anaknya yang baru lahir, kecuali kalau induk kucing telah lama menjadi peliharaan. Biarkan kucingmu memberitahumu jika kucingmu membutuhkan bantuan.
Selama anak kucing masih sering menyusu dan tampak berkembang, maka semestinya induk dan anak kucing akan baik-baik saja.
Tempatkan induk kucing dan anaknya yang baru lahir di ruangan yang tenang dan bebas dari gangguan penghuni rumah atau hewan peliharaan lainnya. Supaya, induk kucing bisa mengasuh dan membesarkan anaknya dengan tenang dan nyaman.
Pastikan suhu ruangan cukup hangat, karena anak kucing belum dapat mengatur suhu tubuhnya sampai anak kucing berusia sekitar 3 minggu. Sehingga, walaupun induk kucing sedang pergi untuk makan atau buang air, bayi kucing tetap tidak kedinginan.
Kedinginan adalah salah satu kondisi paling kritis bagi anak kucing yang baru lahir. Jika anak kucing tidak dapat memulihkan suhu tubuh pada waktunya, kondisinya akan segera menjadi parah, mengakibatkan aliran darah lambat, detak jantung menurun, dan akhirnya akan meyebabkan kematian.
Sediakan selimut, lampu pemanas, atau bantalan penghangat untuk memastikan anak kucing tetap hangat.
Gunakan tempat yang cukup besar untuk menampung induk dan anak kucing dengan nyaman. Tumpuk handuk bersih untuk melapisi bagian bawahnya. Perlu diingat bahwa handuk akan cepat kotor saat anak kucing buang air, sehinga perlu untuk sering diganti.
Letakkan kotak pasir (litter box), makanan, dan air minum induk kucing di dekat anak kucing, supaya induk kucing tidak pergi terlalu jauh dari anaknya.
Pastikan kamu memberi makanan bernutrisi tinggi, karena induk kucing membutuhkannya untuk pemulihan energi dan untuk memberikan susu yang juga bernutrisi untuk anaknya. Pastikan juga bahwa makanan yang kamu berikan untuk induk kucing mudah dicerna.